MUARAENIM – Memasuki musim kemarau saat ini kondisi
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Muaraenim mengalami kekurangan
air bersih akibat sumur yang ada di lapas tersebut mengalami
kekeringan.
Kepala Lapas Klas IIB Muaraenim Imam Purwanto melalui Kepala Seksi
Pengamanan Lapas Jauhari membenarkan jika saat ini kondisi sumur yang
ada lapas tersebut kembali dilanda kekeringan.
Tentu saja akibatnya pasokan air untuk kebutuhan Lapas tidak ada sama
sekali. Hanya saja untuk mengatasi persoalan tersebut, Bupati Muaraenim
Muzakir Sai Sohar membantu dengan menyumbangkan empat tangki air per
hari.
“Syukurnya kita mendapatkan bantuan sebanyak empat tangki perhari
dengan kapasitas 4.000 liter per tangki. Di mana masing-masing pagi dan
sore didatangkan dua tangki,” ujarnya, Rabu (22/7/2015).
Dengan kondisi tersebut menurutnya mau tidak mau penghuni atau warga binaan harus dibatasi atau berhemat dalam penggunaan air.
Jelas menurutnya empat tangki tersebut jauh dari kata cukup. Namun
tidak ada pilihan lain, mau tidak mau kondisi tersebut harus dijalani.
“Jelas kita batasi, penggunaan air tidak sama dengan di kala musim
hujan atau saat sumur yang ada pasokan airnya sedang banyak,” timpalnya.
Kondisi tersebut menurutnya sudah seringkali terjadi bahkan setiap
musim kemarau. Selama bulan puasa lalu, menurutnya kondisi tersebut
sudah terjadi.
Sumur yang ada di lapas tersebut menurutnya ada empat sumur biasa dan
dua sumur bor. Dimana sebelumnya sumur bor ada empat, namun kini dua
diantaranya sudah tidak berfungsi.
“Salah satu yang menjadi pemicu karena posisi kita di dataran tinggi,
jadi kemarau sebentar saja sumur kita sudah kering,” jelasnya.
Sementara menurut Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan
Masyarakat (Kasubsi Regbimas) Adhiansyah kondisi kekurangan air tersebut
jelas sangat menyulitkan.
Pasokan air sebanyak empat tangki per hari jelas sangat tidak cukup
mengingat saat ini jumlah warga binaan di lapas tersebut sebanyak 873
orang.
Sementara kebutuhan dasar akan air di dalam lapas tersebut untuk
skala tangki dengan kapasitas 4.000 liter, paling tidak membutuhkan
tujuh tangki per hari.
“Sangat jauh dari cukup, karena jumlah warga binaan kita terkategori
sangat padat dan jumlahnya yang masuk dengan yang keluar lebih banyak
yang masuk,”tukasnya.
Dia menambahkan, warga binaan yang mendapatkan remisi keagamaan atau
RK-1 sebanyak 6 479. Dari jumlah tersebut enam orang diantaranya
mendapatkan remisi bebas.
Sementara yang bebas bersyarat sebanyak 33 orang. Dengan jumlah warga
binaan yang sangat banyak tersebut jelas menurutnya kebutuhan akan air
menjadi kebutuhan yang paling utama.
“Bisa dibayangkan mas, orang dengan jumlah lebih dari 800 orang hanya
memiliki pasokan air sebanyak empat tangki, jelas jauh dari cukup dan
layak,” tandasnya.
(irhamudin)
Sumber : sindonews.com
http://www.pemasyarakatan.com/lapas-muaraenim-kekurangan-air-bersih/